Sunday 30 August 2009

senyum yang menyesakkan dari petugas pom bensin

Ditulis oleh Irwan Ariston Napitupulu......... dan sudah dibuktikan dengan mencoba berdiri beberapa jam menemani petugas pom bensin...... rasa sakit dan sesak di dada yang tak tertahankan...... efeknya ke tubuh bener bener terasa beberapa jam kemudian.. letih lesu pandangan berkunang kunang.... sedikit hilang keseimbangan.... tubuh terasa berat, nafas terasa sesak...

Ketika mengisi bensin , saya sering kali ngobrol dengan petugas pom bensinnya. Kebiasaan saya memang suka mengobrol dengan siapa saja. Sering kalinya saya hanya ingin menambah wawasan saja dari hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya.

Kembali ke soal perbincangan saya dengan beberapa petugas pom bensin.
Hal yang beberapa bulan ini saya tanyakan ke mereka di berbagai tempat
pom bensin adalah apakah mereka tidak pusing mencium bau bensin setiap
hari dan kenapa mereka tidak memakai masker penutup hidung agar
mengurangi uap bensin yang terhirup.

Hal tersebut saya tanyakan, karena saya saja yang berdiri sebentar
sambil ngobrol, sudah langsung pusing karena menghirup bau bensin
tersebut.

Mereka, kurang lebih sepuluh orang, yang saya tanyakan semuanya
menjawab bahwa sebenarnya mereka juga pusing. Mereka merasakan dada
yang sesak. Dan makin parah lagi kalau pas mereka sedang sakit,
katakan saja flu, perasaan sakit di dada semakin menjadi.

Ketika saya tanyakan kenapa mereka tidak memakai masker, jawaban
mereka semuanya sama yaitu karena kebijakan perusahaan. Perusahaan
melarang mereka memakai masker karena demi pelayanan ke pelanggan.
Mereka diwajibkan untuk tetap tersenyum ketika melayani pelanggan.
Mereka bilang, kalau mereka pakai masker, mereka tidak bisa lagi
menunjukkan senyum mereka ke nasabah dan itu akan dianggap tidak sopan
karena tidak menghargai pelanggan.

Saya terkaget mendengar jawaban mereka. Jawaban mereka semuanya
seragam. Jawaban mereka pun semakin diperkuat dengan iklan Pertamina
di televisi yang mengutamakan senyum petugasnya ketika melayani
pelanggan.

Ironisnya, dibalik senyum yang mereka berikan, ada derita yang harus
mereka tanggung dengan mencium uap bensin setiap hari yang dapat
memberikan gangguan yang serius kepada kesehatan mereka, khususnya
paru-paru dan otak mereka.

Saya sebagai pelanggan lebih senang melihat mereka memakai masker
penutup hidung, ketimbang mereka melayani dengan senyum tapi saya tahu
dibalik senyumnya, mereka menanggung derita yang tidak ringan.

Melalui tulisan ini, saya mengajak kita yang peduli terhadap nasib
para pekerja pom bensin untuk menyerukan kepedulian kesehatan petugas
pom bensin agar pertamina dan pemilik pom bensin melengkapi petugas
pom bensin dengan masker penutup hidung.

Saya sebagai pelanggan pom bensin lebih peduli kesehatan petugas pom
bensin ketimbang senyuman mereka ketika mereka mengisikan bensin ke
kendaraan saya. Saya sudah mulai merasa tidak nyaman karena tahu
dibalik senyuman petugas pom bensin ada derita yang harus mereka
tanggung akibat menghirup uap bensin.

Semoga melalui tulisan ini, nasib kesehatan petugas pom bensin bisa
diperbaiki dimulai dengan memakai masker penutup hidung.

catatan:
Sekedar tambahan catatan, untuk pom bensin yang buka 24 jam,
diterapkan tiga shift kerja. Kurang lebih mereka bekerja seharinya
sekitar 8-9 jam. Jumlah jam yang cukup lama untuk menghirup uap bensin
terus menerus.

Silahkan di forward tulisan ini, khususnya ke mereka yang anda pikir
dapat mempengaruhi untuk merubah kebijakan agar para petugas pom
bensin dibolehkan memakai masker penutup hidung.