Sunday 12 June 2011

APA ITU PUBLIC RELATION ( A Short Brief about Public Relations )


Public Relations atau dalam bahasa Indonesia, biasa disebut dengan Humas (yaitu, hubungan masyarakat). Pada pemahaman awal, orang awam akan mengerti bahwa struktur ini memang disiapkan untuk menjadi “juru bicara” bagi institusi untuk memberikan informasi resmi kepada pihak-pihak luar. Untuk model institusi non profit, NGO biasanya kita menyebut, termasuk pada NGO skala besar seperti WWF, Greenpeace, struktur PR ini biasanya berbentuk Corporate PR.

Sedangkan untuk institusi bertipe profit oriented (biasanya berbentuk perus
ahaan), biasanya memiliki bentuk Marketing PR. Otomatis, bentuk Marketing PR sendiri memiliki irisan atau pun kesamaan fungsi dengan struktur marketing (pemasaran) produk atau jasa dari perusahaan yang dimaksud.

Marketing PR memadukan konsep pencitraan perusahaan atau lembaga untuk mendapatkan atensi dan kepercayaan, kedekatan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan publik yang menjadi customernya yang akhirnya akan saling sinergi dengan program program pemasaran untuk menjaring konsumen baru dan membuat konsumen lama loyal, semakin dekat dan tidak hilang kepercayaannya pada perusahaan.
Ada pun, fungsi-fungsi yang dapat diwujudkan oleh PR itu sendiri antara lain :


Tentang Membangun Hubungan Baik Dengan Media Massa

Media massa, baik cetak maupun online merupakan sumber berita bagi masyarakat. Apapun jenis informasinya, bisa disampaikan oleh media massa untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas. Termasuk pula di antaranya jenis informasi terkait produk atau jasa yang dihasilkan, ataupun untuk membangun pencitraan yang positif atau menghindari ekses negatif dari isu. Dengan pemanfaatan media massa yang tepat, akan menjadi sarana pemberian informasi ke luar institusi yang berefek luas dan berbiaya rendah.

Membangun reputasi dan pencitraan positif

Kontinyuitas komunikasi yang dilakukan dapat diarahkan pada pembentukan citra yang positif dari institusi di mata masyarakat luas. Tentunya, ini semua dapat dibangun dengan berdasarkan kesamaan value yang dituntut oleh konsumen masing-masing produk atau jasa. Kesamaan value yang saya maksudkan dapat berupa : harga yang murah, keberterimaan perusahaan di kalangan masyarakat, gerakan cinta lingkungan hidup, corporate social responsibility, dan lain-lain.

Neutralize Negatif Issues, Mostly Accidental

Have the same meaning with aforementioned subtitle above, hanya saja diarahkan untuk mensiasati isu-isu negatif yang mengarah pada institusi. Pastinya, ada berbagai strategi komunikasi yang dapat dilakukan untuk menghadapi berbagai jenis isu yang mungkin muncul. Salah satunya adalah memberi tanggapan yang bersifat meng-counter isu negatif bin merugikan yang datang. Selanjutnya, dapat dilakukan maintain persepsi masyarakat terhadap isu miring yang bersangkutan.

Berkomunikasi Dengan Konsumen Dan Stakeholder

Tidak hanya masyarakat luas yang menjadi sasaran dari struktur PR ini (melalui media massa, seperti sudah disebutkan sebelumnya di atas), tapi dapat juga lingkup yang lebih kecil lagi, yakni kalangan konsumen produk atau jasa saja atau bahkan hanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap institusi (biasanya disebut dengan stakeholder). Prinsip paling sederhana, dari komunikasi yang kontinyu dari struktur PR kepada kedua jenis sasaran ini adalah mempertahankan trust yang sudah ada.

Mempublikasikan produk dan/atau jasa ( area of Marketing PR )

Publikasi produk dan/jasa juga dapat memanfaatkan struktur maupun fungsi dari PR ini. Terutama publikasi dalam bentuk berita tentang produk dan/atau jasa tertentu. Di sini, pemanfaatan kompetensi jurnalistik memegang peranan penting dalam pembuatan dan penyiapan berita produk dan/atau jasa.

Mempublikasikan event kegiatan

Event kegiatan yang dimiliki oleh institusi, termasuk di antaranya event marketing, dapat pula dipublikasikan secara luas melalui media massa. Oleh karena itu, menjadi tantangan tersendiri bagi struktur PR untuk dapat berkolaborasi dengan struktur pemasaran terkait dengan bentuk event seperti apa yang akan menjadi sumber pemberitaan yang baik bagi media massa.

Mengundang simpati publik

Pemanfaatan momentum peristiwa yang tepat, bila di-blow up dengan strategi PR yang cocok, dan kontinyuitas komunikasi PR akan dapat menghadirkan simpati publik bagi institusi yang bersangkutan. Jika posisi institusi sudah di atas angin seperti ini, strategi komunikasi PR dapat dilanjutkan untuk membangun citra positif institusi di mata masyarakat pada umumnya, dan konsumen serta stakeholder institusi secara khusus.

No comments:

Post a Comment

Sebelumnya terimakasih atas komentar dan pendapat, nasehat kritik positif yang membangun, selain berbagi ilmu, saya ingin membangun relasi yang luas.