Friday 10 June 2011

Tantangan Masa Kini dalam Hubungan Orang tua dan Anak di Indonesia

Tantangan Masa Kini
 
Anak-anak Indonesia masa kini tumbuh dalam fasilitas yang nyaris serba ada. Dengan dukungan ekonomi keluarga yang lebih mapan, mereka mudah mengeksplorasi segala hal. Dibandingkan dengan lima atau bahkan sepuluh tahun lalu pun kondisinya sudah berbeda sekali

Sementara itu, diperkenalkan oleh tayangan TV dan orang dewasa di lingkungan sekitarnya, anak-anak juga mengenal percintaan di usia yang sangat dini. Anak TK bahkan sudah dapat menyatakan kesukaannya pada lawan jenis. Tentunya dengan presepsi sesuai usianya.

Dukungan fasilitas serta kondisi lingkungan seperti itu mendatangkan masalah tersendiri bagi anak. Kedekatan mereka dengan gadget dan akses internet membuat mereka teramat tergantung dengan teknologi.

Lantas, saya pribadi melihat bahwa anak-anak sekarang juga berani memasuki dunia pergaulan di dunia maya. Padahal, mereka belum sepenuhnya bisa memilah. “Ada bahaya yang mungkin timbul dari pertemanan dengan orang asing di social media.
Selain itu, anak juga terlampau sering terpapar dengan tontonan tidak sehat, seperti sinetron. Tayangan tersebut membuat mereka mudah berkata kasar. hal itu akan berdampak pada pemikiran mereka yang menganggap berkata kasar merupakan bagian yang biasa dalam pergaulan

Di lain sisi, ini yang paling penting, ada komunikasi yang terputus antara orang tua dan anak. Sering kali, ekspektasi anak terhadap orang tuanya gagal tersampaikan secara utuh. seringkali saat anak belum selesai mengutarakan harapannya, ayah ibunya sudah keburu memotong. mungkin cara  seperti ini bisa diterapkan orang tua kepada anak kecil mereka karena beranggapan anak kecil belum bisa secara objektif memilih, namun permasalahan akan mulai muncul saat anak beranjak remaja. permasalahan lainnya adalah gagalnya orang tua untuk menyadari bahwa setiap manusia, termasuk anak anak mereka, bahkan yang kembar identik sekalipun, memiliki keunikan dan karakter yang berbeda. orang tua tidak bisa selalu menerapkan standar atau cara yang sama untuk berkomunikasi antara anak yang satu dengan saudaranya.

misalnya Ketika nilai ulangan jelek, orang tua tidak mendengar sampai tuntas penyebab versi anak. Padahal, anak membutuhkan dukungan ayah bundanya. jadi cobalah untuk menurunkan ego sedikit agar bisa merasakan masalah yang dialami anak.

saya sedang mempelajari dan mendalami ini, tentunya pengalaman dan wawasan masa remaja ortu tidak sepenuhnya bisa dijadikan pedoman yg tidak dapat diganggu gugat, masalahnya bagaimna dengan orang tuayang masih beranggapan bahwa mereka..lebih tahu daripada anaknya, masi banyak orang tua yang menggunakan "diam dan manut2 saja tanpa menangapi omongan orang tua" sebagai lambang kepatuhan.

dan inilah yang biasanya menjadi masalah, lingkungan dan perkembangan komunikasi dan informasi merubah generasi kita, dengan frenster dan fesbuk saja membuat anak anak muda terbiasa mengungkapkan perasaan dan pikiran2nya, suasana hatinya, apa jadinya ketika di rumah orang tua masih berusaha membatasi komunikasi dengan anak anaknya.... 

ujung ujungnya ketidaknyamanan dan perasaan "keluarga tidak sesuai yg diharapkan" dari anak akan membuat mereka mencari penenang di luar sana ^-^
 
yang dirasa paling menonjol dari remaja sekarang adalah karakter mereka yang menjadi lebih tahu informasi seputardunia mereka dan juga banyaknya wadah mengeksiskan diri dngan mencurahkan perasaan dan pikiran mereka lewat tweet, status dll. 
 
biasanya orang tua yang bisa memahami anaknya akan berkata, " kalau papa, mama dlu kek gini pas sekolah, tapi gak tau lagi sih sekarang..." akhir kalimat seperti ini akan membuka peluang , kesempatan bagi anak untuk mengungkakpkan kondisi yang dialaminya, biasanya anak akan menanggapi kata kata ortunya dengan, " lho gak pa, ma, di tempatku itu kek gini, gni....." inilah awal masuknya pengetahuan baru mengenai dunia si anak dari si anak kepada orang tua.
 
dan dengan terbukanya komunikasi dua arah yang hangat dalam keluarga seperti inilah, maka orang tua yang bijak akan berkata, "yaudah gini aja.." biasanya ini adalah saat orang tua memproses situasi sekarang dengan pilihan opsi solusi yang dimiliki berdasarkan pengalaman dan wawasan di masa lalu. inilah saya rasa proses yang benar
 
memang, ada kalanya orang tua saat bertemu anaknya di malam hari, mereka terlalu lelah untuk berdiskusi, sehingga saat memberikan perintah atau larangan kepada anak anak, orang tua seringkali memilih cara instan, saat itu hanya ingin dituru...ti tnpa banyak tnya apalagi protes. hal itu saya rasa sahs ah saja, namun ada baiknya cara instan itu ditebus di keesokan harinya dengan penjelasan singkat, sehingga anak menjadi lebih paham akan keputusan orang tuanya. tidak mustahil apa yang diputuskan orang tua di malam hari dengan cara instan akan berubah di pagi hari saat suasana lebih fresh dan kedua pihak lebih siap untuk saling bertukar informasi. ^-^a
 
seperti hanya makanan dan minuman, menggunakan yang instan instan sah sah saja asal jangan berlebihan dan dijadikan alat utama untuk berkomunikasi dn mendidik anak. karena menggunakan sesuatu yang instan terus menerus tanpa diimbangi sesuat...u yang normal dan alami, dalam hal ini adalah interaksi dan proses komunikasi yan sehat dalam keluarga, maka akan membawa efek buruk bagi anak di masa depan.
 
sekali lagi, apapun sikap orang tua di hadapan anak, inilah yang akan dijadikan frame of reference bagi anak saat bersentuhan dengan dunia luar sperti teman, komunitas dan organisasi. bagaimana cara orang tua membuat keputusan yang mungkin bagi anak dirasa sedikit arogan dan otoriter karena tidak memberi kesempatan kepada mereka untuk berkomunikasi, dan bertukar informasi dengan baik, akan dijadikan contoh saat anak berada di luar. inilah yang saya maksudkan bahwa saat seorang anak mendapatkan contoh yang baik di dalam keluarga, maka ia akan membagi kebaikan yg ia dapatkan hingga memberikan manfaat positif yang nyata di lingkungannya.
 
saya ingin sekali konsep ini bisa dimanfaatkan banyak keluarga di indonesia, sepanjang orang tua mau membuka diri untuk menyadari hal ini dan bersedia untuk berubah demi generasi muda bangsa yang lebih baik. semoga ibu dan keluarga sehat selalu 
 
Maju dan Jayalah selalu INDONESIAKU

No comments:

Post a Comment

Sebelumnya terimakasih atas komentar dan pendapat, nasehat kritik positif yang membangun, selain berbagi ilmu, saya ingin membangun relasi yang luas.